Umurku saat ini sdh memiliki kepala 37, tanpa sadar hampir 20 tahun lamanya berjalan dari satu Kampung ke kampun, dari satu kota ke kota, dari satu provinsi ke provinsi di Indonesia. Membantu dan membuat komunitas yang  memahami betapa pentingnya TI ini dalam membangkitkan dan mencerdaskan masyarakat. 

Sejujurnya, saya melihat potensi yang luar biasa di negri ini, hanya saja tidak terkelola dengan baik oleh yang katanya pribumi. Banyak hal yang yang saya perhatikan menjadi kendalanya, mulai dari hal klasik ( Finansial, legalitas dan SDM ). Dari sini saya terus mengikuti dan mencoba terus melakuka reset, dari mana harus memulainya. 


Bermodalkan kemauan keras, saya terus melakukan hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal gila dan sangat tidak logika. Namun saya terus meramu strategi sesuai dengan lokasi dimana saya berada. Kendala demi kendala saya temui, modal operasional kegiatan, perangkat demo dan banyak hal.

Saya hanya merindukan suatu saat nanti mampu mewujudkan sebuah sekolah gratis IT bagi mereka yang kurang mampu dari sisi financial, dan bagi mereka yang memiliki kemampuan namun tidak tidak tahu harus berbuat apa. Hal ini pernah saya sampaikan kepada Almarhum Ayahnda sebelum beliau meninggal, dan beliau sangat mendukungnya. Dan beliau juga menyampaikan jika semua yang akan saya lakukan ini adalah hal mustahil, dan penuh resiko. Karena saya harus mengorbankan banyak hal, yang barangkali orang lain hanya akan menertawakan dan bahkan akan menghinakan saya pada suatu saat nanti. Kebetulan, saya memang nggak punya apa-apa dari sisi financial, akademik dan operasional. Semua serba terbatas, namun saya memiliki Allah Azza Wajalla...

Namun saya sampaikan kepada ayahnda, bahwasanya saya Insya allah akan tetap menjalankannya walau apapun yang terjadi. Saya hanya butuh doa dan restu darimu ayahnda ku tercinta, karena bagi saya hidup adalah melayani tanpa pamrih. Dan saya juga sampaikan ke beliau, Insya allah melalui jalan ini.... saya ingin membangunkan istana bagi beliau dan ibunda di syurga nanti ....

Dan untuk ini, insya allah saya siap untuk dihinakan orang banyak, saya siap untuk di panggil bodoh, dan untuk ini siap untuk perlakukan apa saja oleh orang banyak. Selama nafas masih berdetak melalui jantung, hidup ini akan saya abadikan disini wahai ayahnda... Walau suatu saat saya hanya tinggal seorang diri dan terkucilkan.... ☺ Salam rindu untukmu wahai ayahnda, Alfatihah selalu dari anakmu

 
Top